Yang terakhir adalah jenis sepeda Downhill. Sepeda ini
diperuntukkan khusus untuk trek offroad downhill alias turunan curam yg
ekstrem. Yang dibutuhkan dari trek ini adalah sepeda dengan frame yg kokoh dan
kuat menahan benturan dengan travel fork depan yg panjang untuk meredam
benturan yg keras. Bobot sepeda tidak menjadi prioritas di sini, yg penting
kokoh dan kuat.
Saya sendiri awalnya sekitar tahun 2007 menggunakan sepeda
jenis hardtail dengan rem jenis V-brake yakni United Avalanche. Waktu itu
pengetahuan sepeda yg terbatas dengan budjet yg juga terbatas, yg penting bisa
gowes akhirnya memutuskan saya memilih sepeda ini. Keputusan yg cukup tepat
mengingat sebagian besar kegiatan bersepeda dalam rangka bike to work melalui
jalan beraspal, hampir tidak pernah gowes offroad. Saat saya kembali kecanduan
gowes tahun 2012 lalu dengan orientasi bisa gowes bareng teman teman di akhir
pekan yg biasanya banyak melewati jalur offroad akhirnya saya putuskan membeli sepeda
fullsus entry level yakni Alexius 1.0 yg berharga cukup murah untuk sebuah sepeda
fullsus sekitar 7 jutaan saja. Tunggangan baru saya ini sangat nyaman saya
pakai meskipun ada beberapa kekurangan yg saya rasakan sesuai harganya. Pertama
yg jelas adalah beratnya yg lebih dari 15kg yg tentu saja memerlukan power yg lebih
untuk menggowesnya yg secara tidak langsung melatih endurance saya. Yg kedua adalah
bunyi-bunyian mirip suara tikus yg cukup sering muncul setiap habis diservis, mungkin
akibat banyaknya linkage yg digunakan dengan kualitas yg masih kurang. Terakhir
masalah yg saya alami adalah suspensi belakang yg tidak mau naik saat duduk di
sadle alias reboundnya tidak berfungsi. Setelah cukup puas menikmati sepeda fullsus
sekaligus melatih kekuatan dengkul, akhirnya kembali saya putuskan untuk ganti
aliran ke hardtail. Namun kali ini hanya mengganti framenya saja dan beberapa
part yg tidak cocok. Jadi groupset dan parts sepeda fullsus saya migrasikan ke frame
hardtail. Sebuah frame hardtail merk Speciallized Rockhopper second saya dapatkan
dengan harga 2.5jt. Cukup ringan untuk frame berbahan aluminium. Frame Alexius sendiri
masih saya simpan untuk suatu saat rencana akan saya rakit kembali jika dana mencukupi.
Pertimbangan ganti aliran kali ini yg utama karena jalur B2W saya hampir semuanya
melalui jalan cor dan aspal. Belum lagi gowes akhir pekan juga banyak melewai on
road dan XC ringan. Sangat terasa perbedaan antara fullsus dan hardtail. Contohnya
waktu tempuh rumah ke tempat kerja bisa lebih cepat sekitar 8 menit dari biasanya.
Perbedaan lain adalah saat di tanjakan, dengan hardtail menjadi lebih enteng nanjaknya.
Buat anda yg hendak membeli sepeda, tentukan dulu tujuan bersepeda anda apakah mau
sering bermain offroad atau banyak di jalan dan XC ringan. Selanjutnya sesuaikan
dengan budjet. Jika budjet tidak terbatas bisa saja membeli sepeda fullsus ringan
seringan hardtail yg nyaman dipakai di segala medan. Namun di atas semua itu, kekuatan
dengkulah yg utama. It's not about the bike, it's about the man behind the bike.
Satu lagi, dalam dunia pergowesan yg mahal itu bukanlah sepedanya, namu niat untuk
bersepedalah yg lebih mahal.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar