Rabu, 16 Juli 2014

Menikmati Pekatnya Hutan Jati (Edisi NR)

Tgl 8 Juli malam, berhubung besoknya adalah hari pencoblosan pilpres, kami manfaatkan untuk gowes malam alias NR yg sudah lama tidak kami lakoni. Sebagian member Mentari69 mendapat mandat dari Pak RT untuk membuat tenda pemilu (TPS), akhirnya hanya 4 orang yg ikut (Om Feri, Om Ijo, Om Gunpar dan saya sendiri). Saya sendiri masih dalam kondisi flu berat disertai radang tenggorokan, pikir saya dengan gowes malam mungkin bisa menguranginya. Kami sepakat mengikuti jalur gowes tongsis, salah satu acara Cikarang MTB dalam rangka ultah AA Bike, yg pernah kami ikuti sebelumnya. Ada sensasi tersendiri yg membuat kami memutuskan untuk mengikuti jalur ini. Berangkat jam 9 malam, menuju kalimalang, lalu belok kiri di pintu gerbang perumahan Cikarang Baru. Selanjutnya kami menuju kolong Tol desa Cibatu. Lorong yg kecil dan gelap sangat menantang untuk dimasuki setelah sebelumnya melewati jalanan perkampungan penduduk. Sensasi gowes di kegelapan memang sangat terasa bedanya dibandingkan gowes siang hari. Sulit untuk diceritakan kalau tidak mengalaminya sendiri. Tepat di tengah lorong, kami sempat narsis sebentar.


Perjalanan dilanjutkan menuju Lippo Cikarang melewati jalan kampong yg gelap gulita hanya terang jika ada motor yg lewat. Tak lama berselang kami memasuki perumahan Ellysium lippo cikarang dilanjutkan menuju Desa Cicau melalui jalur klasik Cicau. Tanjakan yg sudah sering kami lewati sedikit berbeda rasanya saat digowes malam-malam. Kehati-hatian lebih dibutuhkan saat gowes malam yg hanya mengandalkan kelap-kelip lampu sepeda. Setelah melewati kantor Desa Cicau, perjalanan dilanjutkan menuju hutan jati jalur tongsis. Sebelumnya kami harus lewati tanjakan emen, entah kenapa dinamai demikian, yg gelap gulita dikiri-kanan dipenuhi pohon bambu yg lebat, semakin menambah kegelapan tanjakan tersebut. Di sini tak satupun dari kami yg sanggup melewatinya tampa menuntun sepeda, tanjakan yg curam serta berbatu dan lumpur menjadi alasannya. Siang haripun saat gowes tongsis sebelumnya jarang yg bisa lewat tanpa menuntun sepeda.

Dari sini kami lanjutkan perjalanan menuju daerah Desa Cilangkara. Banyak penduduk desa yg sepertinya heran melihat kami gowes malam-malam, terlihat dari pandangan mereka,  seperti kurang kerjaan, mungkin itu yg ada di pikiran mereka. Yg ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga saat kami sampai di depan pagar hutan jati setelah menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam. Daerah ini  sepertinya masuk daerah Desa pasir kupang. Sempat kecewa karena pintu pagar terkunci, dan terpikir untuk meloncati pagar dengan ujungnya yg runcing, ternyata tak jauh di sebelah pagar ada celah untuk masuk sepeda. Di depan hutan jati ini terdapat sebuah pos ronda untuk penjaga hutan, di sini kami sempat kembali bernarsis ria. Puncak sensasi bersepeda kami mulai saat memasuki hutan jati nan gelap gulita. Melewati jalan setapak ada sedikit rasa takut akan gelapnya hutan sekaligus penasaran untuk memasukinya. Tak seperti biasanya, kali ini kami berempat kompak gowes berdekatan tanpa ada yg menyuruh. Om Ijo di depan diikuti Om Feri, Om Gunpar, dan saya paling belakang. Hutan jati ini panjangnya sekitar satu kiloan saja tetapi terasa panjang saat digowes tengah malam. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, cukup larut untuk menggowes. Mata yg sebelumnya mulai ngantuk langsung terjaga kembali saat melalui hutan tersebut. Tanjakan sedang di tengah hutan dilewati dengan kecepatan tinggi, tenaga sepertinya berlipat lebih dari biasanya. Itulah puncak sensasi bersepeda kami malam itu.


Keluar dari hutan jati, kami memasuki jalan desa Pasir Kupang. Saat sampai di pasar desa, kami berhenti untuk istirahat sambal menikmati buah melon yg kami beli. Terasa sangat menyegarkan, nikmat, dan maknyuss. Selesai menyantap melon, kami lanjutkan perjalanan menuju kawasan industri KIIC sebelum kembali ke rumah di Cikarang baru tepat pukul 12 malam setelah menempuh 36 km perjalanan. Demikian sedikit cerita dari gowes NR jalur Tongsis, mudah-mudahan bisa dijadikan referensi goweser lainnya yg tertarik untuk mengulanginya.